Manga Dandadan terus memukau para pembacanya dengan meningkatkan standar narasi dan aksi dari bab ke bab. Di bab 189 , yang resmi dirilis pada 7 April 2025, seri ini beralih dari fokus kilas balik yang biasa ke rangkaian pertarungan yang menegangkan, di mana strategi gagal, aliansi runtuh, dan kekuatan berevolusi.
- Chainsaw Man 198: Wahyu Kematian Menunjukkan Spiral Kekacauan Baru
- Kagurabachi 74: Samura muncul dari surga dan mempersiapkan konfrontasi antara tiga pendekar pedang
Pertarungan antara Okarun, Kinta, Hase, dan Jet Booster Exosuit Kur yang misterius mencapai klimaks baru — dan bersamanya, terungkapnya berbagai pengungkapan yang berpotensi mengubah jalannya cerita.

Kur menunjukkan tanda-tanda kemanusiaan saat dikhianati oleh sekutunya sendiri
Bab ini dibuka di tengah panasnya pertempuran, dengan Kur Exosuit yang menyerang Okarun. Selama serangan, sekilas masa lalu sang karakter mulai terungkap, menunjukkan bahwa ada lebih banyak hal di balik baju zirahnya. Kita sekilas melihat momen intim dengan calon suaminya, dan tak lama kemudian, ia diserang oleh monster tak dikenal—salah satunya melukai mata kirinya.
Konstruksi halus ini, antara pukulan dan kilas balik, tak hanya memperdalam karakter, tetapi juga menanamkan benih empati dalam diri pembaca, membuka jalan bagi potensi twist naratif. Namun, sebelum sempat berkembang, pengkhianatan terjadi: Hase, yang diliputi hasrat balas dendam terhadap Okarun, berbalik melawan Kur dan menyerangnya secara brutal.
Penggabungan Okarun dan Kinta: Peningkatan Visual dengan Konsekuensi Tak Terduga
Di bab 189 Dandadan, ketika Hase kehilangan kendali dan menyerang sekutunya sendiri, Okarun dan Kinta menyadari bahwa mereka perlu mengubah pendekatan mereka. Setelah serangan terkoordinasi nyaris gagal, mereka memilih strategi yang berisiko: menggabungkan kostum dan kemampuan mereka untuk menciptakan jenis zirah baru. Menggunakan teknologi nanoskin, keduanya menyatu, menghasilkan tampilan yang unik—dengan Kinta, dalam wujud robotnya, benar-benar menunggangi bahu Okarun.
Terlepas dari visualnya yang lucu dan referensi yang jelas ke Bleach, fusi ini melambangkan sesuatu yang lebih dalam: penyatuan naluri tempur dan kendali teknis. Kinta memiliki kekuatan dan penguasaan kostum, sementara Okarun memiliki refleks dan pengalaman tempur langsung. Namun, penyatuan ini tidak berjalan sesuai rencana. Kostum baru itu berat, canggung, dan gerakannya menjadi lambat—yang pada akhirnya menjadi kerugian yang fatal.
Hase mengambil peran penjahat sentral dengan kebrutalan dan obsesi
Lebih dari sekadar antagonis sesaat, Hase menunjukkan dirinya sebagai karakter yang diliputi amarah dan terobsesi untuk mengalahkan Okarun dengan cara apa pun di bab 189 Dandadan. Transformasi naratifnya terlihat jelas di bab ini: ia tak ragu mengancam dan melukai sekutunya, bahkan ketika sekutunya jelas bukan lagi penghalang. Adegan di mana Hase menghempaskan Kur ke tanah dengan tendangan dahsyat bersifat simbolis—sebuah perpisahan yang definitif antara sekutu.
Pengkhianatan ini menandai titik balik cerita, menjadikan Hase penjahat yang lebih kompleks. Amarahnya yang membabi buta mencegahnya menyadari bahwa Okarun tidak lagi dalam kondisi siap tempur, sehingga ia menekannya untuk menggunakan kekuatan yang sudah tidak dimilikinya. Kesombongan Hase, ditambah dengan kegagalan fusi duo Okarun-Kinta, menciptakan ketegangan yang nyata: kedua belah pihak berada dalam posisi yang tidak menguntungkan, dan medan perang pun berubah menjadi kacau.
Pertempuran masih berlangsung di Dandadan, namun konflik sesungguhnya baru saja dimulai
Bab 189 Dandadan tidak hanya menjungkirbalikkan ekspektasi dengan berfokus pada perjuangan masa kini alih-alih masa lalu, tetapi juga mendefinisikan ulang karakter. Penggabungan Okarun dan Kinta, meskipun memiliki kekurangan, menunjukkan keputusasaan para protagonis dalam menghadapi musuh yang tak terduga. Hase, yang kini jelas diposisikan sebagai penjahat utama, menjadi semakin menonjol dengan ketidakstabilan emosi dan agresivitasnya yang tak terkendali.
Sementara itu, Kur Exosuit, yang awalnya tampak seperti petarung berdarah dingin, mulai menunjukkan dimensi emosional yang mungkin krusial di bab-bab selanjutnya. Masa lalunya yang mungkin tragis, ditambah dengan pengkhianatan yang dialaminya, bisa menjadi pemicu aliansi tak terduga dengan para pahlawan.
Dengan pertempuran yang masih berlangsung dan belum ada pihak yang benar-benar menang, Dandadan sekali lagi membuktikan mengapa manga ini menjadi salah satu manga yang paling banyak dibicarakan di kalangan otaku. Perpaduan aksi yang intens, humor yang tajam, dan pengembangan karakter memastikan setiap bab baru wajib ditonton.