Boruto Two Blue Vortex 21: Sarada membangkitkan Mangekyou Sharingan melawan Ryu

Stefani Couto
Seorang jurnalis sejak lahir, seorang gamer karena hasrat! Saya menulis tentang game, trivia, dan panduan untuk membantu pemain lain menjelajahi dunia yang luar biasa ini. Jika ada game baru...

Bab 21 Boruto: Two Blue Vortex menandai titik balik dramatis dalam alur cerita. Kisah ini akan mempertemukan Sarada Uchiha melawan Ryu, Dewa Pohon manusia, dalam pertarungan sengit. Berbekal Mangekyo Sharingan yang baru bangkit, sang ninja muda menjadi pusat perhatian dalam pertarungan, memperlihatkan kekuatan yang tak tertandingi dan menghadapi masalah pribadi yang mendalam.

Pengungkapan ini tak hanya mengubah jalannya pertempuran, tetapi juga menambah lapisan baru dalam perjalanan emosional Sarada. Ia harus menghadapi kehilangan, tanggung jawab, dan keinginannya untuk menjadi Hokage.

SaradaUchiha
Foto: Disclosure/Shueisha

Kebangkitan Mangekyo Sharingan dan beratnya keputusan

Bab ini dimulai dengan kilas balik yang mengungkap kondisi emosional Sarada sebelum pertarungan. Dalam percakapan dengan Chocho, Sumire, Boruto, dan Naruto, ia mengungkapkan tekadnya untuk melindungi Desa Konoha di atas segalanya, meskipun ia tidak menganggap dirinya jenius seperti ayahnya atau Hokage Ketujuh. Rasa tanggung jawab inilah yang membentuk pilihannya untuk bertindak tanpa ragu di medan perang.

Narasi ini juga mengingatkan kembali momen ketika Eida mendistorsi realitas menggunakan Shinjutsu Mahakuasa, menukar status sosial Boruto dan Kawaki. Sarada, salah satu dari sedikit orang yang masih menyadari kebenaran, menghadapi Sasuke dan meyakinkannya bahwa Boruto tidak bersalah. Konfirmasi Sasuke datang dari fakta bahwa putrinya telah membangkitkan Mangekyo Sharingan, sebuah kemampuan yang, menurutnya, hanya terwujud melalui trauma mental yang ekstrem. Dengan demikian, mengindikasikan bahwa sesuatu yang sangat mengganggu telah terjadi.

Sasuke dan Sarada
Foto: Disclosure/Shueisha

Konfrontasi dengan Ryu dan debut teknik “Oohirume”

Setelah dojutsu diaktifkan, Sarada kembali ke masa kini dan menghadapi Ryu. Bahkan tanpa sepenuhnya menguasai kemampuan barunya, ia menunjukkan kendali naluriah dengan memanggil bola-bola gravitasi hitam yang membatasi pergerakan musuh. Pertarungan semakin sengit ketika Mitsuki menyadari bahwa bola-bola ini memengaruhi lingkungan, menciptakan tekanan gravitasi yang mencegah Ryu bereaksi secara efektif.

Dalam skenario ini, Sarada mengungkapkan, melalui monolog batinnya, keraguannya pada diri sendiri dan betapa lemahnya perasaannya terhadap Boruto. Namun, ia menyadari bahwa menerima emosinya adalah bagian dari proses pertumbuhan. Pencerahan ini memberinya kekuatan untuk melepaskan teknik spesialnya, "Oohirume." Kemampuan tersebut, hasil langsung dari Mangekyo Sharingan-nya, mengalahkan Ryu secara definitif, tetapi harus dibayar dengan harga: Sarada pingsan, matanya berdarah karena penggunaan chakra yang berlebihan.

ryu boruto dua pusaran biru
Foto: Disclosure/Shueisha

Pengorbanan dan Konsekuensi: Kematian Yodo dan Reaksi Boruto

Sementara Eida membenarkan kejatuhan Ryu, Kashin Koji mencatat bahwa membangkitkan Mangekyo Sharingan adalah tujuan sebenarnya dari misi tersebut, meskipun harus mengorbankan nyawa Yodo. Kehilangan ini, katanya, sangat penting bagi Sarada untuk mencapai tingkat kekuatan barunya. Namun, bagi Boruto, pembenaran saja tidak cukup. Ia bertanya kepada Koji apakah ada cara lain untuk mencapai hasil yang sama tanpa pengorbanan, tetapi hanya mendapat jawaban diam.

Diliputi amarah setelah mengetahui bahwa Koji telah meramalkan kematian Yodo dan tidak melakukan apa pun, Boruto menuntut untuk memastikan apakah Konohamaru aman. Karena tidak mendapatkan jawaban yang pasti, ia segera pergi ke tempat konfrontasi Teknik Dewa Petir Terbang. Di sana, ia bertemu Matsuri, yang segera ia singkirkan, menunjukkan bahwa ia tidak lagi ragu menghadapi begitu banyak kekalahan.

Sementara itu, Koji merasa khawatir dengan tindakan impulsif Boruto dan Jura, yang mengamati segalanya melalui hubungannya dengan Matsuri, mendeteksi kehadiran Boruto Otsutsuki, yang menunjukkan bahwa alur cerita masih banyak yang harus diungkap.

Boruto dan Koji
Foto: Disclosure/Shueisha

Sarada di pusat masa depan Konoha

Bab 21 Boruto: Two Blue Vortex menyajikan narasi yang intens dan sarat emosi, menempatkan Sarada di titik balik yang menentukan bagi masa depan cerita. Dengan membangkitkan Mangekyo Sharingan dan mengalahkan musuh sekuat Ryu, ia tidak hanya menunjukkan kekuatan fisik tetapi juga perkembangan emosi—aspek vital bagi seseorang yang bercita-cita menjadi Hokage.

Kehilangan Yodo, konflik dengan Boruto, dan ketidakpastian seputar metode yang digunakan dalam perang meninggalkan luka yang akan dieksplorasi di bab-bab selanjutnya. Pada akhirnya, yang dipertaruhkan bukan hanya pertempuran: melainkan warisan yang rela ditinggalkan setiap karakter demi melindungi hal terpenting.

Manga ini tersedia di MANGA Plus oleh SHUEISHA .

Mengikuti:
Seorang jurnalis sejak lahir, seorang gamer karena hasrat! Saya menulis tentang game, trivia, dan panduan untuk membantu pemain lain menjelajahi dunia yang luar biasa ini. Jika ada game baru di bidang ini, saya selalu mencari tahu dan siap mengubah pengalaman itu menjadi artikel yang hebat.