Dalam bab 197 Dandadan, manga karya Yukinobu Tatsu kembali menghadirkan rangkaian aksi surealis yang eksplosif, dengan konfrontasi udara yang sarat kreativitas, humor, dan ketegangan. Dengan ancaman "Topan Manusia" yang membayangi, para protagonis harus menggunakan solusi absurd namun sangat efektif untuk menghadapi badai hiu dan menyelamatkan pesawat mereka.

Sebuah pemandangan kekacauan murni (dan kreativitas visual)
Latar bab 197 Dandadan memadukan unsur bencana udara dengan fiksi ilmiah yang tak masuk akal. Sebuah topan raksasa yang dipenuhi hiu terbang berputar-putar di sekitar pesawat yang jatuh, dan kunci untuk melawannya terletak di tangan (atau lebih tepatnya, tubuh) "Minhocona", cacing raksasa mirip alien yang berfungsi sebagai transportasi dan pertahanan kelompok tersebut.
Dengan semua orang di atas Earthworm, kelompok itu memutuskan untuk melawan kekuatan topan. Ayase Momo menjadi pusat perhatian: ia membimbing makhluk itu untuk mengarahkan tubuhnya ke arah pusaran, menyemburkan angin dari mulutnya dan menciptakan semacam propulsi terbalik, sebuah trik yang digambarkan oleh para karakternya sendiri sebagai "layang-layang hidup". Hasilnya: Earthworm mulai terbang.
"Kita terbang!! Ular Besar sedang terbang!!"
Meskipun usulan itu tampak absurd, taktiknya terbukti efektif. Saat salah satu karakter menusuk tubuh Cacing Tanah dengan kekuatannya untuk menciptakan saluran angin, makhluk itu mulai naik ke stratosfer, membawa semua orang bersamanya.
Tujuan baru: menghancurkan mata topan
Setelah berhasil mendorong Earthworm dan menjaga tim tetap aman, meskipun dengan risiko yang tinggi, kelompok itu akhirnya mendekati pusat badai. Bab ini diakhiri dengan sebuah gambar kolosal: sebuah mata raksasa, dengan tekstur mirip retina hidup yang retak, melayang di tengah badai.
Momen ini menjadi titik balik narasi. Tujuan kelompok kini jelas: menghancurkan inti fenomena tersebut . Misi bergeser dari sekadar bertahan hidup menjadi ofensif, menandai perubahan signifikan dalam pendekatan tim.
Misi kini jelas, dan mempertaruhkan bukan hanya nyawa mereka, tetapi juga kelangsungan hidup semua penumpang dan pesawat itu sendiri di tengah badai. Di tengah jeritan putus asa, hembusan angin, hiu-hiu yang beterbangan, dan kemunculan "mata" raksasa di tengah badai, bab ini berakhir dengan janji konfrontasi yang lebih dahsyat dalam peristiwa-peristiwa mendatang.
Dimana bisa membaca manga Dandadan
Bab ini akan tersedia di MANGA Plus dan Viz Media, yang menawarkan tiga bab terakhir dan tiga bab pertama secara gratis. Kedua platform menyediakan akses langsung ke publikasi ini dalam berbagai bahasa. Untuk membaca manga selengkapnya, Anda perlu berlangganan layanan Shonen Jump+, yang dikelola oleh penerbit Shueisha.
Untuk berita terkini, ikuti AnimeNew di WhatsApp dan ikuti di Instagram !