Demon Slayer The Hinokami Chronicles 2 Memperluas Anime 360

Rafael Shinzo
Nama saya Rafael Alves, dikenal sebagai Rafael Shinzo. Saya memiliki latar belakang budaya pop Jepang dan mendirikan AnimeNew pada tahun 2009 dengan misi menyediakan liputan yang tepercaya...

Demon Slayer: The Hinokami Chronicles 2 akan dirilis pada 1 Agustus 2025, dan menjanjikan akan memukau para penggemar di PlayStation 5, PlayStation 4, Nintendo Switch, Xbox Series X|S, Xbox One, dan PC (Steam). Game ini memperluas petualangan Tanjiro, termasuk alur cerita "Distrik Hiburan", "Desa Pandai Besi", dan "Pelatihan Pilar".

Layaknya di Hinokami Keppuutan , pemain akan merasakan perjalanan sang protagonis melalui gameplay yang menempatkan kita di posisi karakternya. Namun, kini kita juga berkesempatan bertarung sebagai dua Pilar terkuat: Muichiro Tokito dan Mitsuri Kanroji. Lagipula, siapa yang tidak ingin merasakan kekuatan para pendekar pedang terbaik dari Demon Slayer Corps?

Berjalan melalui Vila dos Ferreiros: pencelupan total

Perjalanan dimulai ketika Tanjiro kehilangan pedangnya setelah bertarung melawan iblis-iblis tingkat tinggi. Maka, ia pun berangkat ke Desa Pandai Besi, di mana ia berharap dapat menemukan Haganezuka dan mengambil kembali pedangnya. Momen ini menandai awal dari pengalaman yang benar-benar imersif, karena kita dapat menjelajahi desa dengan bebas, mengobrol dengan para karakter, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Lebih lanjut, game ini mempertahankan salah satu kekuatan terbesar waralaba ini: kemampuannya untuk membenamkan kita dalam cerita. Saat kita menggerakkan Tanjiro, kita merasakan beratnya setiap keputusan, terutama ketika kita dihadapkan pada adegan-adegan yang sebelumnya hanya ada di anime. Seperti adegan di mana ia bergegas membantu Kotetsu, yang dihadang oleh Muichiro. Di sini, kita memutuskan seberapa cepat harus bertindak.

Pelatihan Boneka Tempur: Tantangan di Depan

Kemudian, Tanjiro dan Kotetsu memperbaiki boneka tempur "Yorichi Type Zero", memulai sesi latihan yang melelahkan. Bagian ini memperkenalkan mode pertempuran 3D yang telah lama ditunggu-tunggu, menawarkan kebebasan bergerak yang luas. Namun, tantangannya bertambah: mereka harus mengantisipasi serangan, menghindar dengan presisi, dan melakukan serangan balik di waktu yang tepat.

Meskipun mekanismenya telah mengalami perubahan kecil, seperti pergantian perintah untuk serangan defensif dan kuat, mekanisme tersebut menjadi lebih mudah diakses oleh pemain yang kurang berpengalaman. Oleh karena itu, perubahan ini bertujuan untuk membuat pengalaman bermain lebih ramah dan lancar, bahkan bagi mereka yang baru mengenal game aksi.

Mitsuri beraksi: ringan dan kuatnya cinta

Pembunuh Iblis Mitsuri The Hinokami Chronicles 2

Tak lama kemudian, kita mengendalikan Mitsuri Kanroji, sang Pilar Cinta, dalam konfrontasi menegangkan melawan gerombolan ikan iblis ciptaan Gyokko. Berbeda dengan game sebelumnya, The Hinokami Chronicles, yang mengutamakan pertarungan pemain tunggal, di sini kita menghadapi banyak musuh secara bersamaan.

Saat kita mengayunkan katananya yang fleksibel, mirip pita senam ritmik, kita melihat betapa hebatnya tekniknya. Mitsuri benar-benar menari di medan perang, menebas gelombang lawan dengan gerakan yang anggun dan dahsyat.

Oleh karena itu, rasa kekuatan yang ditawarkan rangkaian ini tak terbantahkan. Anehnya, bahkan yang paling tidak terampil pun akan merasa seperti pemburu iblis sejati saat mengendalikan Pilar.

Konfrontasi Muichiro: Memahami Pesona Gyokko

Pembunuh Iblis Gyokko The Hinokami Chronicles 2

Selanjutnya, kita akan menghadapi Muichiro Tokito, sang Pilar Kabut, yang berhadapan dengan Gyokko, iblis peringkat teratas. Sebelumnya, banyak yang mungkin meremehkan Gyokko karena penampilan atau tindakannya. Namun, setelah berhadapan dengannya, kita menyadari kejeniusan di balik konstruksinya.

Muichiro, yang kini telah mengaktifkan tanda pemburunya, mencapai tingkat kekuatan baru. Layaknya di anime, dalam game ia menjadi hampir tak terhentikan setelah mengaktifkan mode "lepas penuh". Pertarungan berlangsung sengit, karena Gyokko menggunakan serangan-serangan berbahaya: proyektil berbentuk ikan dan serangan cepat dengan tentakelnya.

Namun, dengan mempelajari pola-polanya dan berhasil melakukan serangan balik, kita jadi mengagumi kompleksitas karakternya. Lagipula, di Demon Slayer: The Hinokami Chronicles 2, hanya sedikit penjahat yang mendapat penghormatan sebesar penjahat yang, bahkan setelah kalah, tetap memberikan pertarungan yang tak terlupakan.

Menjadi Pilar di Demon Slayer The Hinokami Chronicles 2

Dengan demikian, pengalaman yang ditawarkan Demon Slayer: The Hinokami Chronicles 2 tidak terbatas pada narasi semata. Game ini mengajak kita untuk memahami kekuatan, tugas, dan bahkan belas kasih para Pilar. Kita bahkan mengembangkan pemahaman baru tentang penjahat seperti Gyokko, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan kita.

Oleh karena itu, karya ini direkomendasikan tidak hanya kepada penggemar lama, tetapi juga kepada mereka yang ingin merasakan salah satu kisah paling luar biasa dalam budaya pop Jepang.

Terakhir, jangan lewatkan berita terbaru seputar Demon Slayer: The Hinokami Chronicles 2! Ikuti AnimeNew di WhatsApp dan juga di Instagram .

Sumber (Gambar): Famitsu

Mengikuti:
Nama saya Rafael Alves, dikenal sebagai Rafael Shinzo. Saya memiliki latar belakang budaya pop Jepang dan mendirikan AnimeNew pada tahun 2009 dengan misi menyediakan liputan anime, manga, dan hiburan lainnya yang tepercaya dan terkini langsung dari Jepang. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, portal ini telah memantapkan dirinya sebagai rujukan di sektor ini.