Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Son Gohan , yang tampak seperti penerus sempurna Goku di Dragon Ball Z , justru menjadi karakter pendukung? Jawaban resminya telah terungkap: Akira Toriyama, sang kreator seri ini, sudah bosan dengannya.
Dalam wawancara baru-baru ini, mantan Dragon Ball , Kazuhiko Torishima , Yu Kondo , dan Fuyuto Takeda, mengungkapkan detail tentang proses kreatif Toriyama. Menurut mereka, sang penulis tidak meninggalkan Gohan di SMA karena penggemar membenci ide tersebut, melainkan karena ia sendiri kehilangan minat. Setelah Cell Saga , Toriyama menginginkan sesuatu yang lebih ringan dan menyenangkan, seperti masa-masa awal Dragon Ball atau Dr. Slump . Beginilah Great Saiyaman , dengan Gohan mencoba menyeimbangkan kehidupan sekolah dan kepahlawanannya dengan cara yang lucu.
Akan tetapi, menggambar latar sekolah yang penuh dengan karakter membutuhkan banyak waktu dan usaha, dan Toriyama, yang dikenal meninggalkan ide-ide yang tidak menarik baginya, memutuskan untuk mengesampingkan cerita Gohan.
Apa yang terjadi pada Gohan di Dragon Ball?
Selama bertahun-tahun, para penggemar percaya bahwa karakter tersebut telah kehilangan pijakan karena menurunnya popularitas, terutama setelah Saga Majin Buu , di mana ia tampak lebih lemah daripada saat ia mengalahkan Cell. Namun kenyataannya, Toriyama mengakui bahwa Gohan tidak pernah sepenuhnya cocok dengan peran protagonis. Tidak seperti Goku, yang hidup untuk bertarung, Gohan selalu menjadi pejuang yang enggan.
Hingga saat ini, perdebatan tentang potensi Gohan yang terbuang sia-sia masih berlanjut. Film Dragon Ball Super: Super Hero mencoba menghidupkan kembali karakter tersebut, tetapi Dragon Ball Daima tampaknya kembali menyingkirkannya. Akankah karakter tersebut mendapatkan kembali kecemerlangan yang dimilikinya di puncak Cell Saga?
Bagaimana pendapatmu tentang nasib putra Goku? Tinggalkan komentar dan jangan lupa ikuti AnimeNew untuk berita dan fakta menarik lainnya seputar anime, manga, dan budaya otaku!
Sumber: X (twitter)