Di forum Jepang, sebuah unggahan di X (sebelumnya Twitter) oleh pengguna @m_hariqmaharita , yang mengaku sebagai ibu dari seorang anak di bawah umur, memicu diskusi sengit. Ia mengkritik teman-teman putranya yang menonton Chainsaw Man , meskipun film tersebut hanya direkomendasikan untuk mereka yang berusia di atas 16 tahun.
- Mushoku Tensei – Eris dan Roxy mendapatkan bantal yang indah
- The Eminence in Shadow – Beta mendapatkan ilustrasi baru
fenomena Kimetsu no Yaiba , ketika banyak anak menonton anime tersebut meskipun mengandung adegan kekerasan. "Saya ingin menjauhi keluarga yang mengizinkan kartun untuk anak di atas 16 tahun tanpa batasan," tulisnya.
Ia juga menyatakan bahwa karya tersebut, selain kebrutalannya, menggunakan tubuh perempuan sebagai motivasi protagonis, sesuatu yang menurutnya tidak dapat diterima. Ia juga menolak argumen bahwa pelarangan konten semacam ini akan mengubah anak-anak menjadi "orang dewasa yang tertindas" di masa mendatang.
Reaksi forum
Postingan tersebut dengan cepat menghasilkan ratusan tanggapan, dengan pendapat yang terbagi:
- “Itu erotis dan mengerikan, bukan untuk anak-anak.”
- “Kalau begitu, biarkan mereka menonton Anpanman .”
- “Tidak jauh berbeda dengan Dragon Ball atau Fist of the North Star .”
- “Ini bukan salah animenya, tapi salah orang tua yang membuat anak-anaknya terjaga di tengah malam.”
- “Kamu harus menonton Bocchi the Rock! atau SPY vs. FAMILY .”
- “ Kimetsu no Yaiba juga memiliki kematian dan pemotongan tubuh, dan anak-anak menontonnya.”
Perdebatan tersebut menunjukkan bahwa, di Jepang, peringkat usia terus menjadi topik kontroversi antara orang tua dan penggemar anime.
Ikuti AnimeNew di WhatsApp dan ikuti pembaruan kami di Google News .
Melalui: Yaraon