Jepang dan Tiongkok mencapai kesepakatan untuk memproduksi lebih banyak anime

Rafael Shinzo
Nama saya Rafael Alves, dikenal sebagai Rafael Shinzo. Saya memiliki latar belakang budaya pop Jepang dan mendirikan AnimeNew pada tahun 2009 dengan misi menyediakan liputan yang tepercaya...

Pada akhir 2024, para menteri luar negeri Jepang dan Tiongkok mengumumkan serangkaian 10 perjanjian yang bertujuan memperkuat hubungan budaya. Salah satu poin pentingnya adalah kolaborasi dalam pembuatan anime , serial live-action, dan dokumenter bersama untuk disiarkan dan didistribusikan.

Prakarsa ini berupaya mengatasi tantangan seperti transparansi dalam pendistribusian konten Jepang di Tiongkok dan tindakan melawan pembajakan.

Hak Cipta © Kementerian Luar Negeri Jepang

Kemitraan ini membawa manfaat yang nyata bagi kedua negara. Jepang akan memiliki akses istimewa ke pasar Tiongkok yang luas, salah satu yang terbesar di dunia, dengan keuntungan ekonomi yang signifikan. Produksi yang terdaftar dalam perjanjian Jepang-Tiongkok akan dibebaskan dari kuota ketat film asing yang diizinkan masuk bioskop Tiongkok. Contoh-contoh sukses menunjukkan potensi pasar yang menguntungkan ini, seperti "Detective Conan: Black Iron Submarine ," yang meraup pendapatan kotor $22,9 juta di Tiongkok, dan "The First Slam Dunk ," yang meraup pendapatan kotor yang mengesankan sebesar $93 juta.

Tantangan bagi Jepang dan Tiongkok

Namun, tantangan tetap ada. Perusahaan produksi Jepang menghadapi hambatan akibat regulasi konten Tiongkok yang ketat. Proses persetujuan oleh Administrasi Radio dan Televisi Nasional (NRTA), yang dapat memakan waktu hingga 50 hari, menyulitkan perilisan anime secara bersamaan di kedua negara. Hal ini berdampak negatif pada pendapatan lisensi, karena penundaan mendorong konsumsi ilegal, yang mengurangi pendapatan hingga 80%, menurut para eksekutif industri.

Di sisi lain, kerja sama dapat membawa perubahan positif, seperti kondisi yang lebih stabil bagi para animator. Lebih lanjut, Tiongkok dapat melonggarkan beberapa pembatasan, seperti penundaan perilisan film-film ikonis seperti "My Neighbor Totoro" (2018) dan "Spirited Away" (2019).

Oleh karena itu, harapannya adalah kualitas yang lebih tinggi dan volume produksi yang lebih besar, serta gaji yang lebih baik bagi para profesional di Jepang, yang pendapatan rata-ratanya masih sangat rendah, sekitar 1.111 yen per jam (7 dolar).

Ikuti AnimeNew untuk berita dan informasi terkini seputar dunia anime!

Sumber: Anime Corner

Mengikuti:
Nama saya Rafael Alves, dikenal sebagai Rafael Shinzo. Saya memiliki latar belakang budaya pop Jepang dan mendirikan AnimeNew pada tahun 2009 dengan misi menyediakan liputan anime, manga, dan hiburan lainnya yang tepercaya dan terkini langsung dari Jepang. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, portal ini telah memantapkan dirinya sebagai rujukan di sektor ini.