Jepang – Kecerdasan Buatan Merusak Karya 94% Seniman Jepang

Kantor berita TBS merilis survei seniman Jepang pada hari Senin mengenai penggunaan Kecerdasan Buatan di Jepang. Menurut Arts Workers Japan , 94% seniman "khawatir bahwa AI dapat menimbulkan dampak buruk, seperti pelanggaran hak asasi manusia."

Jepang – Kecerdasan Buatan Merusak Karya 94% Seniman Jepang

Coba lihat:

Survei ini melibatkan sekitar 25.000 seniman Jepang yang mengaku khawatir dengan perkembangan Kecerdasan Buatan. Namun, beberapa dari mereka telah melaporkan bahwa penggunaan AI telah merugikan karya mereka. Misalnya, banyak seniman yang karyanya dicuri dan dipublikasikan ulang di situs web asing. Selain itu, program penyunting suara juga digunakan untuk penjualan kembali ilegal secara daring.

Oleh karena itu, Asosiasi Pekerja Seni Jepang bermaksud membuat peraturan pemerintah untuk karya-karya yang dihasilkan oleh AI. Hal ini akan dilakukan secara khusus untuk memberikan kompensasi dan penghargaan kepada pencipta asli karya seni tersebut. Peraturan ini mencakup seniman dari semua bidang, seperti seniman, animator, dan pengisi suara.

Penggunaan Kecerdasan Buatan untuk menciptakan karya seni, animasi, cerita, dan banyak lagi semakin berkembang. Oleh karena itu, banyak seniman yang terdampak oleh teknologi ini. Di Tiongkok, beberapa ilustrator telah digantikan oleh AI yang mampu menghasilkan karya seni berkualitas tinggi. Namun, perusahaan lain, seperti Capcom, menolak penggunaan karya seni yang dihasilkan AI karena pelanggaran hak cipta.

Terakhir, apakah Anda juga percaya bahwa perkembangan AI hanya akan merugikan seniman di Jepang dan di seluruh dunia? Tinggalkan komentar Anda di bawah!

Sumber: ANN

Baca juga: 

Oleh Fuzi
Mengikuti:
Penulis lepas, desainer, dan ilustrator. Penggemar berat anime dan manga Jepang.