Pernyataan sutradara Guilty Crown, Tetsurou Araki, kembali menarik perhatian di media sosial, meskipun telah dilontarkan beberapa tahun lalu. Dalam sebuah wawancara, Araki mengungkapkan kekecewaannya terhadap penerimaan anime tersebut, yang dirilis pada musim gugur 2011 (Oktober hingga Desember), dan mengungkapkan keinginannya untuk menebusnya dengan sebuah proyek orisinal yang benar-benar memikat penonton.
- Dragon Ball Daima diakhiri dengan penghormatan kepada Akira Toriyama
- Jigoku Sensei Nube: Trailer mengonfirmasi penayangan perdana pada Juli 2025
"Bagi saya, Guilty Crown adalah anime yang kurang beruntung. Semua yang telah kami capai dalam serial itu, semua upaya yang telah kami lakukan… saya merasa anime itu kurang dihargai. Pengalaman yang sangat membuat frustrasi," jelas sang sutradara.
Ia juga menyoroti dampak kritik keras:
Kami melakukan beberapa hal yang luar biasa dan menantang, tetapi pada akhirnya, semuanya berujung pada orang-orang yang menyebut anime ini "gagal" dan "sampah". Sulit untuk menerimanya.
Namun, Araki tidak hanya mengeluh. Ia menegaskan bahwa ia masih berambisi untuk menciptakan anime orisinal yang akan sukses besar:
Saya selalu bilang saya ingin membuat anime orisinal yang benar-benar mengesankan. Saya belum mencapainya, tapi saya bertekad untuk mencapai tujuan itu.
kesalahan-kesalahan Guilty Crown dan ingin membuktikan bahwa ia telah belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut:
Saya tahu persis di mana kesalahan kami, tapi saya belum sempat membuktikannya dalam karya saya. Saya ingin menunjukkan kemampuan saya di proyek berikutnya!
Setelah Guilty Crown , Araki menyutradarai proyek-proyek orisinal lainnya, seperti Koutetsujou no Kabaneri , Bubble , dan COLORs , serta adaptasi Shingeki no Kyojin yang diproduksi oleh WIT STUDIO . Namun, pernyataannya telah memecah pendapat para penggemar. Beberapa berpendapat bahwa anime tersebut diperlakukan tidak adil, sementara yang lain menunjukkan kelemahan naratif yang mencolok.
Simak komentar penggemar tentang Guilty Crown:
- Satu-satunya hal yang saya ingat adalah protagonis kehilangan lengannya.
- Visual Araki memang memukau, tapi ceritanya biasa saja. Mungkin sebaiknya dia fokus pada adaptasi.
- Kalau saja naskahnya lebih baik, Guilty Crown pasti sempurna. Yang terpenting adalah ceritanya.
Terlepas dari kritik yang ada, Guilty Crown tetap dikenang, yang bisa dibilang sudah merupakan sebuah kesuksesan. Araki tampaknya bertekad untuk mengatasi kegagalan masa lalunya dan menghasilkan sesuatu yang benar-benar meninggalkan jejak di industri ini.
Bagaimana pendapatmu tentang Guilty Crown ? Apakah menurutmu sang sutradara bisa menebus kesalahannya di proyek-proyek selanjutnya? Tulis pendapatmu di kolom komentar dan jangan lupa ikuti AnimeNew untuk berita, analisis, dan keingintahuan seputar anime, manga, dan budaya otaku lainnya!
Sumber: Yaraon