Dengan berjalannya alur cerita terakhir manga Black Clover , para penggemar semakin antusias menantikan kemungkinan kembalinya anime ini. Namun, agar kembalinya anime ini benar-benar berkesan, seri ini perlu mengatasi satu masalah utama: format perilisan episode.
- Blue Lock: Bab 299 mengungkapkan alasan kejatuhan Nagi
- Penulis mengomentari kontroversi seputar anime The Beginning After the End
Anime Black Clover asli tayang antara tahun 2017 dan 2021 dalam format mingguan, model umum untuk shonen pada masa itu. Namun, hal ini menyebabkan animenya cepat menyamai manganya, sehingga terpaksa hiatus mendadak. Kini, dengan perubahan industri dan kebiasaan konsumen, mempertahankan ritme ini tidak lagi masuk akal.
Solusinya? Gunakan format musiman—seperti yang telah dilakukan beberapa anime sukses lainnya. Dengan rilis musiman, misalnya 12 atau 13 episode per tahun , produksi menghemat waktu dan kualitas, memungkinkan adegan yang lebih halus, dan tetap menghormati jadwal penerbitan penulis Yūki Tabata , yang kini merilis bab setiap tiga bulan.
Lebih dari itu, jadwal yang lebih longgar dapat memungkinkan animenya kembali lebih cepat, tanpa harus menunggu manganya selesai sepenuhnya atau bergantung pada episode pengisi. Dan, jujur saja, Black Clover selalu unggul karena menghindari konten yang tidak perlu seperti ini.
Namun, jika adaptasi animasinya kembali dengan tenang dan terencana, para penggemar akan mendapatkan versi terbaik dari akhir yang telah lama dinantikan ini. Kisah ini layak mendapatkan perhatian ini—begitu pula para penontonnya.
Ingin selalu mendapatkan informasi terbaru tentang dunia Black Clover dan anime-anime terbaru? Ikuti kami di AnimeNew.com.br!