Sutradara Jepang Hideo Kojima menyatakan bahwa Death Stranding memang sebuah game yang aneh. Dikenal karena menantang konvensi, ia mengomentari penerimaan terhadap game tersebut dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan majalah Inggris, Edge. Menurut sang kreator, 60% peserta dalam uji coba pendahuluan menilai game tersebut buruk. Meskipun demikian, Kojima menganggap hasilnya seimbang dan konsisten dengan visi artistiknya. Pengungkapan ini memperkuat pendiriannya bahwa kesuksesan sebuah proyek tidak bergantung pada penerimaan universal, melainkan pada kesetiaan pada visi aslinya.
- Clair Obscur terjual 3,3 juta kopi dalam 33 hari
- Nintendo membatasi rekaman di aplikasi Nintendo Today
Dirilis pada tahun 2019, Death Stranding menarik perhatian karena menggabungkan mekanika yang unik dengan narasi yang kompleks dan simbolis. Pemain berperan sebagai seorang kurir pengiriman barang yang sendirian di dunia yang hancur, bertugas menghubungkan kembali kota-kota yang terisolasi. Ceritanya melibatkan elemen-elemen surealis, seperti bayi yang dikurung dalam kapsul, entitas tak terlihat, dan seorang karakter yang membawa jenazah Presiden Amerika Serikat untuk dibakar. Kojima mengakui bahwa elemen-elemen ini terdengar aneh, tetapi menegaskan bahwa itu adalah bagian dari identitas kreatifnya.
Kreator menghindari penyesuaian naskah demi menyenangkan penonton
Dalam wawancara tersebut, Kojima menekankan bahwa ia tidak mengubah plot atau tema gimnya berdasarkan masukan. Baginya, menyerah pada tekanan eksternal akan membahayakan integritas proyek. Perubahan dalam aspek teknis, seperti kontrol dan kamera, memang disambut baik, tetapi inti dari karya ini tetap sama. Menurut sang sutradara, mencoba menyenangkan semua orang justru menghasilkan produksi yang generik. Tujuannya adalah memancing reaksi, meskipun negatif.
Pendekatan ini telah menjadi ciri khas Kojima di masa lalu, termasuk seri Metal Gear dan proyek-proyek yang belum terealisasi, seperti gim di mana karakternya kehilangan ingatan jika pemain berhenti bermain. Kecintaannya pada ide-ide berani telah mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu yang paling kreatif di industri gim, meskipun itu berarti mengasingkan sebagian publik.
Antisipasi untuk Death Stranding 2 meningkat dengan pengungkapan baru
Sekuel Death Stranding sedang dalam tahap produksi dan diperkirakan akan mengembangkan konsep-konsep yang diperkenalkan di game pertama. Tanpa mengungkapkan banyak detail, Kojima menyatakan bahwa ia akan terus mengeksplorasi tema-tema kompleks dan metafora visual. Elemen-elemen yang telah dikonfirmasi termasuk penjahat yang bermain gitar dan boneka yang bisa berbicara. Sang sutradara sendiri mengatakan ia penasaran dengan reaksi penonton terhadap pilihan-pilihan ini, tetapi memastikan bahwa ia akan terus berinvestasi dalam pengalaman-pengalaman yang menantang konvensi.
Lebih lanjut, fase baru Kojima Productions dalam kemitraan dengan Sony memungkinkan lebih banyak kebebasan berkreasi, ujarnya. Studio ini mempertahankan independensinya dan menghindari keterikatan pada formula atau tren pasar. Bagi Kojima, masa depan gim terletak pada pengalaman yang mengejutkan, meskipun berisiko disalahartikan.
Kreativitas di luar kotak terus menjadi ciri khasnya
Keberanian Hideo Kojima untuk mengambil risiko dan berinovasi telah mengukuhkan posisinya sebagai sosok unik di dunia game. Meskipun dikritik, Death Stranding dinominasikan untuk beberapa penghargaan dan memicu perdebatan sengit tentang peran narasi dalam game. Pilihannya untuk mempertahankan esensi kreatifnya, bahkan ketika menghadapi penolakan, memperkuat sikap yang langka di industri yang semakin didorong oleh data dan tren komersial.
Bagi publik, ini berarti mengharapkan game yang keluar dari prediksi. Bagi Kojima, ini masalah prinsip. Menciptakan sesuatu yang tak seorang pun bisa ciptakan tampaknya menjadi makna sejati pengembangan game baginya.