Roblox, salah satu platform gim terpopuler di kalangan anak-anak dan remaja, mengumumkan perubahan signifikan pada kebijakan keamanannya. Langkah ini menyusul laporan kurangnya perlindungan yang memadai bagi anak di bawah umur. Perusahaan kini berinvestasi dalam perangkat kontrol orang tua dan langkah-langkah keamanan yang lebih tangguh, dengan tujuan menciptakan lingkungan virtual yang lebih aman bagi pengguna muda.
- Dandadan tayang perdana dengan sulih suara di Crunchyroll
- Fntastic membatalkan proyek dan mengumumkan game baru setelah kegagalan Kickstarter
Roblox Corporation, dalam sebuah pernyataan, menyatakan komitmennya untuk memperkuat perlindungan bagi para pemain termuda. Beberapa pembaruan tersebut antara lain fitur baru bagi orang tua untuk memantau dan mengontrol akses ke konten, serta pembatasan obrolan untuk anak-anak di bawah 13 tahun. "Pembaruan ini merupakan bagian dari komitmen Roblox untuk menjadi salah satu platform teraman bagi pengguna kami, terutama bagi para pemain termuda ," ujar Juliet Chaitin-Lefcourt, juru bicara perusahaan.
Peningkatan insiden pelecehan anak di Roblox
Dalam beberapa tahun terakhir, Roblox telah menghadapi tuduhan serius terkait keselamatan anak di bawah umur yang menggunakan platform ini. Sebuah laporan Bloomberg mengungkapkan bahwa sejak 2018, setidaknya 24 orang di Amerika Serikat telah ditangkap atas kejahatan seperti penculikan dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, yang terjadi setelah kontak awal di dalam game. Kasus-kasus ini telah menyoroti kerentanan pengguna yang lebih muda dan perlunya tindakan segera dari Roblox Corporation.
Menurut laporan tersebut, Roblox Corporation melaporkan hampir 3.000 insiden eksploitasi anak ke Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi (NCMEC) pada tahun 2022. Angka tersebut melonjak menjadi lebih dari 13.000 pada tahun 2023, menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kejadian di platform tersebut.
Untuk mengurangi risiko ini, Roblox Corporation telah menerapkan aturan baru yang mewajibkan persetujuan orang tua bagi anak-anak di bawah usia 13 tahun untuk menggunakan fitur obrolan tertentu. Anak-anak di bawah usia sembilan tahun juga memerlukan izin untuk mengakses konten yang dimoderasi, yang mungkin berisi kekerasan ringan atau humor yang tidak pantas.
Selain itu, perusahaan mengumumkan pembuatan akun khusus untuk orang tua, yang dapat menghubungkan akun mereka dengan akun anak-anak mereka. Dengan demikian, orang tua akan memiliki kontrol lebih besar atas aktivitas Roblox anak-anak mereka, memungkinkan mereka untuk memeriksa waktu bermain, daftar teman, dan bahkan mengatur kontrol orang tua dengan lebih mudah.
Kontroversi seputar pemblokiran Roblox di Turki
Langkah-langkah ketat yang diambil platform ini juga muncul di tengah sorotan global. Pada bulan Agustus tahun ini, Turki memblokir akses ke Roblox di seluruh wilayahnya. Pemerintah Turki membenarkan keputusan tersebut dengan menyatakan bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk melindungi anak-anak di negara tersebut dari potensi risiko di platform tersebut.
Meskipun Roblox telah menerapkan beberapa langkah untuk memerangi pelecehan anak, kritik terus berlanjut. Baru-baru ini, Hindenburg Research merilis laporan keuangan yang menuduh platform tersebut membiarkan konten yang tidak pantas beredar. Laporan tersebut bahkan menggolongkan game tersebut sebagai "neraka pedofil berperingkat X", yang menimbulkan kekhawatiran besar di antara pengguna dan wali mereka.
Prospek masa depan untuk platform ini
Roblox Corporation berjanji untuk terus meningkatkan perangkat keamanannya dan memperluas upayanya untuk memastikan lingkungan virtual yang lebih aman. Perusahaan ini diperkirakan akan merilis detail lebih lanjut tentang pembaruan dan strategi keamanannya bulan depan. Terlepas dari kritik dan tantangan yang ada, platform ini berupaya memposisikan dirinya sebagai ruang hiburan yang aman bagi anak-anak dan remaja. Lebih lanjut, pengembang berharap dapat mengandalkan dukungan orang tua untuk mewujudkannya.
Dengan perubahan ini, Roblox berharap dapat memulihkan kepercayaan pengguna dan keluarga, yang baru-baru ini mengungkapkan kekhawatiran tentang keamanan digital. Perusahaan memahami bahwa, selain menjadi salah satu platform game terpopuler, mereka juga harus memastikan integritas dan kesejahteraan para pemainnya.