Siapakah Fakesaw Man yang sebenarnya di Chainsaw Man?

Stefani Couto
Seorang jurnalis sejak lahir, seorang gamer karena hasrat! Saya menulis tentang game, trivia, dan panduan untuk membantu pemain lain menjelajahi dunia yang luar biasa ini. Jika ada game baru...

Fakesaw Man adalah salah satu tokoh paling misterius dalam Chainsaw Man. Penampilannya yang mirip dengan Denji telah memicu berbagai teori tentang karakter tersebut. Namun, petunjuk naratif dan visual menunjukkan bahwa hanya ada satu Fakesaw Man yang sebenarnya. Kehadirannya berfungsi sebagai cerminan terdistorsi dari sang protagonis, mengungkap risiko pemujaan pahlawan dalam masyarakat yang putus asa.

Karya Tatsuki Fujimoto tidak menyisakan ruang untuk kebetulan. Dugaan keberadaan beberapa Manusia Gergaji Palsu didasarkan pada perubahan visual dan perilaku. Namun, variasi ini mencerminkan evolusi psikologis dan simbolis. Membangun karakter sebagai tandingan langsung terhadap Denji memberikan makna pada pilihan naratif untuk mempertahankan identitas uniknya.

manusia gergaji mesin manusia gergaji palsu
Foto: Disclosure/Shueisha

Asal usul Fakesaw Man mengungkapkan pahlawan yang bengkok

Fakesaw Man muncul sebagai peniru Chainsaw Man selama peristiwa kacau di seri kedua manga ini. Kemiripannya dengan Denji tidak hanya sebatas penampilannya yang brutal, dengan kepala gergaji dan lengan bergergaji. Publik salah mengira Denji sebagai protagonis yang sebenarnya, yang langsung menimbulkan kekaguman.

Identitas palsu ini tidak lahir secara kebetulan. Karakter tersebut berusaha merepresentasikan cita-cita keadilan yang sama dengan yang dijunjung tinggi oleh Chainsaw Man. Namun, tanpa memahami motivasi manusiawi yang mendorong Denji, sang peniru akhirnya menjadi tak lebih dari sekadar cerminan kekerasan dari apa yang ia anggap sebagai pahlawan.

Lebih lanjut, kurangnya koneksi emosional Fakesaw Man dengan penonton dan kurangnya koneksi nyata menjadikannya simbol penyembahan berhala buta. Ia bertindak tanpa memahami rasa sakit atau pengorbanan yang dibutuhkan dalam melawan iblis, yang membuatnya berbahaya bukan karena kekuatannya, melainkan karena keterasingan.

Hubungan dengan iblis api dan transformasi simbolisnya

Aliansi dengan iblis api merupakan salah satu petunjuk terpenting bagi identitas unik Fakesaw Man. Api, yang secara tradisional diasosiasikan dengan kemajuan dan pencerahan, memiliki makna baru ketika digunakan untuk menyebabkan kehancuran dan manipulasi.

Kemitraan ini merupakan pembalikan nilai-nilai yang membentuk Denji. Sementara sang protagonis menjalin perjanjian tulus dengan Pochita, Fakesaw Man mencoba mereplikasi ikatan ini dengan motivasi yang salah arah. Hasilnya adalah transformasi yang mengerikan, yang mencerminkan bukan evolusi, melainkan degradasi emosional.

Perubahan visual pada karakter ini, yang oleh banyak orang dianggap sebagai bukti adanya berbagai versi, semakin memperkuat kejatuhan moralnya. Tubuhnya menjadi semakin mengerikan, melambangkan kesenjangan yang semakin lebar antara tujuan dan konsekuensi. Apa yang tadinya idealisme berubah menjadi kegilaan, apa yang tadinya kekaguman berubah menjadi obsesi.

Manusia Gergaji Mengungkapkan Identitas Tuan Rumah Iblis Api
Foto: Pengungkapan/Tatsuki Fujimoto

Fujimoto menghindari pengulangan penjahat untuk mempertahankan fokus narasi

Tatsuki Fujimoto selalu menghindari narasi yang mubazir. Cerita-ceritanya mengutamakan pengembangan internal karakter, tanpa menggunakan berbagai versi untuk menyelesaikan konflik. Keberadaan hanya satu Fakesaw Man mengikuti logika ini.

Menciptakan lebih dari satu versi penjahat yang sama akan melemahkan pesan utama plot. Fakesaw Man hadir untuk menunjukkan apa yang terjadi ketika seseorang mencoba menjadi Denji tanpa memahami esensinya. Tidak ada ruang untuk duplikasi dalam kontrapun seperti ini.

Oleh karena itu, ciri khas dalam beberapa penampilan karakter merupakan ciri khas perjalanan pribadinya. Ciri-ciri tersebut tidak mewakili entitas yang terpisah, melainkan fase-fase dari spiral kemerosotan yang sama. Dengan mempertahankan kesatuan ini, penulis memberikan kekuatan simbolis pada konfrontasi antara dirinya dan Denji.

Pertarungan terakhir adalah kesimpulan dari metafora tentang identitas

Bentrokan antara Denji dan Fakesaw Man bukan sekadar pertarungan fisik. Bentrokan ini merepresentasikan benturan antara keaslian dan imitasi, antara kemanusiaan dan penyembahan berhala. Denji menang bukan karena ia lebih kuat, melainkan karena ia memahami dirinya dan apa yang ia inginkan.

Di sisi lain, Manusia Gergaji Palsu tidak pernah memiliki kesadaran diri ini. Ia mencoba meniru sebuah simbol tanpa memahami sosok di baliknya. Itulah sebabnya ia gagal. Kekalahannya bukan hanya mengakhiri sebuah pertempuran, tetapi juga kritik terhadap kultus pahlawan yang hampa.

Alur cerita tokoh ini berakhir ketika fungsi naratifnya terpenuhi. Ia merepresentasikan kesalahan dalam mengikuti gagasan tanpa refleksi. Sebagai sosok tunggal, ia menjadi peringatan yang jelas tentang bahaya mengagumi idola tanpa melihat kekurangan dan motivasi mereka.

Mengikuti:
Seorang jurnalis sejak lahir, seorang gamer karena hasrat! Saya menulis tentang game, trivia, dan panduan untuk membantu pemain lain menjelajahi dunia yang luar biasa ini. Jika ada game baru di bidang ini, saya selalu mencari tahu dan siap mengubah pengalaman itu menjadi artikel yang hebat.