Boruto: Two Blue Vortex Chapter 21, yang dijadwalkan rilis pada 21 April, telah merilis spoilernya lebih awal. Bersamaan dengan itu, kita melihat salah satu kehilangan paling mengejutkan dalam saga terbaru ini: kematian Yodo. Kemenangan aliansi antara Desa Konoha dan Desa Pasir melawan Ryu yang menakutkan harus dibayar mahal, ditandai dengan pengorbanan yang diam-diam namun menentukan.
- Boruto Two Blue Vortex 21: Sarada membangkitkan Mangekyou Sharingan melawan Ryu
- One Piece 1146: Spoiler Lengkap Terungkap
Di tengah pertempuran sengit dan pengungkapan yang mendebarkan, Sarada Uchiha mencapai tingkat kekuatan baru dengan Mangekyou Sharingan-nya—berkat keberanian terakhir Yodo. Di bawah ini, kami akan membahas semua peristiwa dan dampaknya terhadap alur cerita.
Yodo meninggal setelah menginspirasi Sarada untuk membangkitkan Mangekyou Sharingannya.
Dalam peristiwa di bab sebelumnya, Yodo menerima pukulan telak dari Ryu saat mencoba menengahi konfrontasi. Meskipun terluka parah, ia memilih untuk tidak meminta bantuan. Sebaliknya, ia berfokus untuk merangsang Sarada agar mengakses kekuatan batin yang terpendam. Dengan kata-kata yang menyentuh hati sang Uchiha muda, Yodo berhasil memicu reaksi krusial: kebangkitan Mangekyou Sharingan.
Tindakan ini tidak hanya mengungkap kedalaman karakter Yodo, tetapi juga peran strategisnya dalam pertempuran yang tampaknya membuat semua orang hampir hancur. Setelah terpukul, ia dirawat oleh Mitsuki, yang baru saja terbebas dari manipulasi Ryu. Namun, perawatan itu terlambat. Yodo tak berdaya melawan luka-lukanya dan meninggal, menjadi simbol bisu perang yang terjadi antara shinobi dan entitas Shinju.
Sarada mendominasi medan perang dengan kekuatan mata baru
Setelah menghidupkan kembali kenangan-kenangan penting dan menghadapi emosinya sendiri, Sarada berhasil mengatasi keterikatan emosional yang selama ini membatasinya. Pertumbuhan emosional ini memungkinkannya untuk membangkitkan Mangekyou Sharingan miliknya, yang, seperti yang terungkap dalam bocoran, memiliki kemampuan untuk mengendalikan gravitasi.
Dengan teknik baru ini, Sarada berhasil menaklukkan Ryu bahkan ketika musuh berusaha melarikan diri. Pertarungan berlangsung tak terduga, dengan keuntungan beralih ke sekutu Konoha dan Pasir. Shinju hancur total, melambangkan akhir dari salah satu alur cerita paling menegangkan sejak awal Two Blue Vortex.
Para ninja yang selamat merayakan kemenangan mereka, sementara dampak emosional atas kematian Yodo menyebar di antara orang-orang yang paling disayanginya.
Dampak kematian Yodo pada inti Desa Pasir
Meskipun Yodo bukan tokoh utama di awal seri, kemunculannya yang singkat berhasil memikat sebagian penggemar. Ia menonjol karena penampilannya yang memukau dan gaya bertarungnya yang kreatif, yang dengan cepat memikat penonton. Kematiannya yang tak terduga mungkin singkat dalam hal eksposisi, tetapi sarat akan simbolisme.
Salah satu fokus yang dinantikan dari bab-bab mendatang adalah reaksi Araya, rekan setim sekaligus sahabat Yodo, yang menyimpan perasaan romantis padanya. Lebih lanjut, diperkirakan bahwa Shinki, salah satu shinobi terkuat di Desa Pasir, akan segera kembali untuk menghadapi berita tragis kematian temannya. Perkembangan ini menjanjikan akan memperdalam drama emosional dalam seri ini dan memperluas pengembangan karakter pendukung.
Mengungkap dialog dan membangun warisan
Di bagian lain bab ini, kita melihat Kashin Koji dan Eida merenungkan dampak kekuatan baru Sarada dan makna pengorbanan Yodo. Dialog mereka berfungsi sebagai semacam penghormatan kepada Gadis Pasir, mengakui bahwa, tanpa campur tangannya, cerita ini bisa saja berakhir jauh lebih suram.
Urutan ini memperkuat bagaimana bahkan karakter dengan waktu layar terbatas pun dapat memainkan peran penting dalam alur narasi yang penting. Karya Masashi Kishimoto menonjol justru karena memberikan relevansi emosional pada momen-momen tertentu, dan Yodo bergabung dengan nama-nama lain yang, bahkan dalam perpisahan mereka, menandai plot dengan kekuatan simbolis.
Manga ini tersedia di situs web MANGA Plus oleh SHUEISHA.