Dengan semakin populernya kecerdasan buatan anime , banyak yang bertanya-tanya: sejauh mana teknologi ini dapat berkembang? Bagi Goro Miyazaki , sutradara Studio Ghibli dan putra Hayao Miyazaki , jawabannya jelas — tidak ada algoritma yang mampu mereplikasi jiwa karya-karya studio tersebut.
- Ringkasan lengkap One Piece chapter 1145
- Kaiju No. 8 Mengungkapkan Visual Baru untuk Musim Semi 2025
Baru-baru ini, perangkat lunak seperti ChatGPT mulai menghasilkan ilustrasi bergaya Ghibli, yang kembali memicu perdebatan tentang masa depan animasi. Goro, yang bertanggung jawab atas film-film seperti " Tales from Earthsea " dan " From Kokuriko Hill ", menyadari kemajuan pesat dalam AI. Ia yakin kita akan segera melihat film-film utuh yang dibuat oleh kecerdasan buatan. Namun, baginya, karya seni Hayao Miyazaki tak tergantikan.
Menurut Goro, pengalaman unik ayahnya—yang ditandai oleh masa perang—adalah yang memberikan animasi Studio Ghibli kombinasi langka antara kelembutan dan kesedihan. Dan ini, katanya, tak ada AI yang bisa menirunya. " Kalau ayah saya dan Toshio Suzuki saja tidak bisa membuat anime, siapa lagi? " tanyanya.
Meskipun demikian, Goro tidak menutup kemungkinan penggunaan AI sebagai alat. Ia melihatnya sebagai sumber daya yang berguna untuk mengembangkan ide dan mempercepat produksi. Namun, ia tidak yakin penggemar siap mengonsumsi konten yang sepenuhnya dibuat oleh mesin.
Selain itu, untuk berita selengkapnya tentang anime, manga, dan dunia otaku, terus ikuti AnimeNew . Di sini, keajaiban animasi menjadi nyata setiap hari!