Vatikan telah mengumumkan maskot barunya yang terinspirasi anime, Luce, untuk Yubileum 2025, yang mengungkap pertemuan unik antara Gereja Katolik dan budaya pop Jepang. Diciptakan oleh desainer Italia Simone Legno dari merek tokidoki, Luce mewakili upaya Gereja untuk terhubung dengan kaum muda melalui estetika yang terinspirasi oleh anime dan gim video.
- PBB mengkritik stereotip dalam anime dan manga
- Polisi Jepang tangkap tiga orang terkait spoiler Overlord
Karakter tersebut akan memulai debutnya di konvensi Lucca Comics and Games di Italia, menandai partisipasi pertama Vatikan dalam acara budaya pop. Luce, mengenakan mantel kuning, sepatu bot berlumpur, dan membawa salib peziarah, melambangkan perjalanan spiritual dan harapan, menurut Vatikan.
Dengan mata berbinar yang mengingatkan pada cahaya khas karakter anime, maskot ini digambarkan oleh Fisichella, pro-prefek Dikasteri Evangelisasi, sebagai metafora visual untuk pesan harapan dan iman Gereja. Lebih lanjut, maskot ini juga akan menjadi sorotan di paviliun Takhta Suci pada Expo 2025 di Osaka, Jepang.
Pengaruh budaya anime pada maskot baru Vatikan
Karya Luce mencerminkan langkah strategis Vatikan untuk berinteraksi dengan bahasa budaya baru. Inisiatif ini bertujuan untuk mendekatkan Gereja dengan generasi muda. Karakter ini dan "teman-teman peziarahnya"—Fe, Xin, dan Sky—memiliki sifat petualang yang dipengaruhi oleh permainan peran dan estetika Jepang. Hal ini memberikan pendekatan unik dalam menyampaikan nilai-nilai keagamaan.
Peluncuran Luce di sebuah konvensi komik dan gim memperkuat komitmen Vatikan untuk mengeksplorasi budaya pop, sehingga membangun hubungan dengan kaum muda yang mengidentifikasi diri dengan dunia-dunia ini. Simone Legno, pencipta maskot tersebut, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Vatikan atas kesempatan untuk membuka ruang bagi budaya pop. Ia menekankan keinginannya agar Luce dapat menyentuh hati kaum muda dan merepresentasikan rasa keterhubungan dan harapan.
Luce dan persiapan untuk Yubileum 2025
Dengan sepatu bot yang menyiratkan perjalanan penuh tantangan dan tongkat yang melambangkan jalan menuju keabadian, Luce mencerminkan nilai-nilai iman dan tekad. Jas hujan kuningnya, yang mengingatkan pada bendera Vatikan, melambangkan komitmennya terhadap badai kehidupan dan misinya untuk menyampaikan harapan, sehingga melampaui batas-batas fisik Gereja.
Yubileum adalah perayaan dalam Gereja Katolik, yang diadakan setiap 25 tahun, yang mengundang umat beriman dari seluruh dunia untuk menjalani tahun rahmat dan ziarah. Oleh karena itu, kehadiran Luce dalam perayaan tahun 2025 merupakan bagian dari serangkaian acara budaya yang diselenggarakan oleh Vatikan.
Dengan tema "Kecantikan Membawa Harapan", paviliun Vatikan di Expo 2025 juga akan menampilkan "The Entombment of Christ" karya Caravaggio, yang dipinjam dari Museum Vatikan. Luce, dengan penampilannya yang seperti peziarah dan matanya yang berbinar-binar, mewakili pembimbing spiritual kaum muda, menggemakan pesan Paus Fransiskus bahwa kaum muda hendaknya menjadi "peziarah" dalam iman, bukan "turis" dalam spiritualitas mereka.