Adaptasi anime Dandadan menuai kontroversi di kalangan penggemar akibat sensor dalam penayangannya di Tiongkok , yang menyebabkan banjir komentar di media sosial.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan bahwa karakter yang paling terpengaruh adalah Seiko Ayase , nenek sang protagonis, dengan penampilan seorang wanita muda, tetapi dimodifikasi secara drastis dalam versi yang disiarkan di platform Tiongkok.
Perubahan yang paling kentara adalah penghilangan rokok Seiko dan digantikan dengan pisau palet. Lebih lanjut, kostum aslinya, yang memperlihatkan sebagian belahan dadanya, diubah untuk menutupinya sepenuhnya. Sensor semacam ini bukanlah hal baru di Tiongkok, yang memiliki peraturan ketat terkait konten yang ditampilkan di platform seperti Bilibili. Namun, adaptasi ini menarik perhatian karena cara penerapan perubahan tersebut.
Adegan lain yang diubah menampilkan protagonis Momo Ayase , yang dalam versi aslinya diculik alien saat ia hanya mengenakan pakaian dalam. Dalam versi yang disensor, Momo muncul mengenakan baju olahraga.
Para penggemar serial ini bereaksi dengan cara yang beragam, beberapa komentar seperti:
“Jika mereka ingin menyensornya, mereka bisa mengaburkannya, karena terlihat mengerikan.”
“Konteks: anime ini juga ditayangkan di platform Tiongkok Bilibili dan harus mengikuti aturan sensor mereka.”
Meskipun dikritik, penyensoran anime dan film di Tiongkok merupakan praktik yang umum, dan Dandadan hanyalah contoh terbaru tentang bagaimana peraturan lokal yang ketat mengubah persepsi terhadap karya asing. Pada akhirnya, meskipun ada reaksi negatif, penyensoran tetap menjadi kenyataan bagi produksi yang ingin menjangkau penonton Tiongkok.
Berikan juga komentar Anda mengenai pendapat Anda dan jangan lupa untuk bergabung dengan WhatsApp .
Sumber: X (Twitter Resmi)
