Pemain League of Legends legendaris, Faker, kembali mencapai tonggak sejarah dalam kariernya dengan meraih 100 kemenangan di Kejuaraan Dunia LoL. Pencapaian ini diraih setelah kemenangan dramatis T1 atas G2, tim Eropa yang selama ini menjadi rival berat di turnamen internasional. Tonggak sejarah ini menempatkan Faker pada posisi yang semakin dominan di kancah kompetitif, di mana ia telah mengukuhkan dirinya sebagai pemain dengan penampilan terbanyak di kompetisi tersebut.
- Peta Nuketown Akan Hadir di Call of Duty: Black Ops 6 pada Bulan November
- FIFA mengumumkan kemitraan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Konami
Lebih lanjut, Faker menjadi protagonis dari comeback yang luar biasa dalam pertandingan melawan G2. Bermain dengan Ahri-nya, sang "GOAT" (Terhebat Sepanjang Masa) dari League of Legends ini tampil sempurna, dengan skor 8/2/10. Duel ini juga memecahkan rekor lain, karena ini adalah pertama kalinya tim LEC (Liga Eropa) kalah dalam pertandingan internasional setelah menghancurkan empat inhibitor lawan.
Lintasan Faker di League of Legends
Juara dunia empat kali, juara nasional sepuluh kali, dan ikon media sosial, Faker melampaui dunia eSports. Lee Sang-hyeok, nama aslinya, memulai kariernya di League of Legends pada tahun 2011, ketika kemampuannya dalam solo queue Korea Selatan menempatkannya di antara pemain terbaik di server tersebut. Oleh karena itu, pada tahun 2013, ia direkrut oleh SK Telecom T1 (sekarang T1), tim tempat ia membangun karier legendaris, tanpa pernah bermain untuk tim lain.
Selain menjadi starter dan kapten T1, Faker juga merupakan mitra dalam organisasi dan memiliki masa depan yang terjamin di dewan eksekutif tim jika ia memutuskan pensiun. Lebih lanjut, sepanjang kariernya, ia telah menunjukkan kepiawaian strategisnya di Rift, koleksi champion-nya yang luas, dan kemampuannya untuk tetap relevan di kancah kompetitif selama hampir satu dekade.
Dampak dari 100 kemenangan Faker di Kejuaraan Dunia LoL
Pencapaian Faker tak hanya menandai tonggak simbolis, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai pemain yang menonjol di setiap momen penting kompetisi. Sejak debutnya, pemain ini telah membawa T1 meraih empat gelar juara dunia, serta memenangkan beberapa kejuaraan regional dan internasional lainnya, termasuk dua Mid-Season Invitational dan sepuluh gelar di LCK, liga LoL Korea Selatan.
Faker telah mengumpulkan trofi dan penghargaan individu selama bertahun-tahun, termasuk MVP Worlds dan MSI, serta tiga kali MVP LCK. Ia memadukan keterampilan teknisnya dengan ketenangan yang bersinar di momen-momen krusial, terus mengamankan posisinya yang terkemuka di kancah kompetitif.
Tantangan Mendatang di Worlds 2024
Dengan kemenangan atas G2, T1 lolos ke turnamen, dan Faker bersiap menghadapi tantangan baru di babak playoff Worlds 2024. Selain T1, tim-tim seperti HLE dan TES telah lolos, sementara Dplus KIA dan FlyQuest masih berusaha mengamankan posisi mereka dengan menghadapi tim-tim dengan rekor 2-2. Pertandingan-pertandingan selanjutnya yang akan dikonfirmasi antara lain:
- Hari ke-12, pukul 9 pagi : FNATIC x Weibo Gaming (1-2)
- Hari ke-12, pukul 12 siang : Tim Liquid x GAM (1-2)
Harapannya adalah pertandingan-pertandingan mendatang akan mempertahankan level tinggi kejuaraan ini, dan Faker akan terus menjadi pemain kunci dalam kompetisi ini, menunjukkan keterampilan dan pengalamannya di momen-momen penentu. Pemain ini telah mengukir namanya dalam sejarah League of Legends, tetapi kini ia ingin memperluas rekornya lebih jauh lagi. Ia menargetkan gelar Kejuaraan Dunia kelimanya, sebuah prestasi yang tampaknya semakin mungkin diraih berkat penampilannya yang brilian dan konsisten.