Perusahaan aplikasi kencan Jepang, Tapple , telah menciptakan aplikasi kencan berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama "Koisuru AI". Permainan mungkin mendefinisikan ulang cara kita berkencan, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang potensi dampaknya terhadap angka kelahiran di Jepang.
- Bocchi the Rock! kembali dengan film berperingkat R
- Doukyuusei Remake: Anime +18 mendapatkan trailer untuk episode 2

Koisuru AI menjelajahi dunia hubungan dengan cara yang berbeda, menawarkan interaksi kepada pengguna dengan Kecerdasan Buatan bersuara yang disebut AI. Keunikan AI ini terletak pada kemampuannya menyimpan informasi, yang memungkinkannya merekonstruksi pikiran, kebiasaan, dan preferensi pengguna melalui dialog. Dengan menggunakan data ini, karakter tersebut menciptakan pesan dan mengomunikasikannya kepada pemain melalui teks-ke-ucapan, dengan suara yang dibawakan oleh pengisi suara ternama Rikako Aida . Pendekatan unik ini memberikan pengalaman yang menarik dan personal dalam dunia kencan virtual .
Menurut Tapple , aplikasi ini bertujuan untuk "mensimulasikan proses membangun hubungan kasual yang intim," dengan tujuan mendukung dan meningkatkan peluang bagi mereka yang menggunakan aplikasi kencan. Namun, pendekatan inovatif dan sangat personal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak terduga.
Para kritikus menunjukkan bahwa AI Koisuru dapat berdampak negatif terhadap angka kelahiran di Jepang. Seiring pengguna terlibat dalam simulasi hubungan dengan AI, kemungkinan mereka lebih menyukai pengalaman virtual ini daripada interaksi dengan orang sungguhan dapat meningkat.
Pada akhirnya, fenomena ini berpotensi mengurangi peluang untuk membentuk hubungan dunia nyata yang bermakna, yang dapat berdampak jangka panjang pada angka kelahiran negara tersebut.
Berikan komentar di bawah tentang pendapat Anda mengenai hal ini dan bergabunglah dengan saluran berita kami di WhatsApp .
Sumber: X (Twitter)