Lionsgate, bekerja sama dengan pengembang Red Barrels, telah mengumumkan adaptasi film dari waralaba game horor populer Outlast. Dikenal dengan film-film seperti Saw , The Hunger Games , dan John Wick dunia gelap Outlast .
- Sony Mengumumkan Penutupan Firewalk dan Neon Koi Studios
- Game Indiana Jones Tidak Akan Mengizinkan Kekerasan terhadap Anjing
Adaptasi ini diproduseri oleh Roy Lee, nama ternama di genre horor yang dikenal berkat karyanya di film-film seperti It , Barbarian , dan Late Night with the Devil . Dalam sebuah pernyataan, Perry mengungkapkan bahwa film ini merupakan "kesempatan untuk memperdalam kompleksitas karakter dan antagonis yang telah mendefinisikan waralaba ini."
Apa yang dapat kita harapkan dari adaptasi Outlast?
Detail plotnya sendiri belum banyak dirilis. Namun, Lionsgate menyatakan bahwa elemen-elemen kunci dari game ini, seperti atmosfer yang menegangkan, desain suara, dan ketegangan yang intens, akan menjadi inti film ini. Menurut Roy Lee, adaptasi ini berpotensi meningkatkan narasi game, menambahkan dimensi yang lebih dalam pada horor psikologis yang telah memikat para pemain sejak dirilis.
Outlast memulai debutnya pada tahun 2013 dan dengan cepat memantapkan dirinya sebagai salah satu game terbaik dalam genre survival, dengan atmosfer yang menindas dan intens. Ceritanya mengikuti jurnalis Miles Upshur yang menyelidiki sebuah rumah sakit jiwa terpencil, tempat kengerian supernatural dan psikologis menguji batas kewarasannya. Sekuelnya, yang dirilis pada tahun 2017, semakin memperluas dunia seri ini. Selain itu, perilisan game kooperatif The Outlast Trials tahun lalu telah menjaga popularitas waralaba ini di kalangan penggemar horor.
Lionsgate dan tantangan mengadaptasi game horor
Meskipun mengadaptasi game ke film tidak selalu berhasil, Lionsgate yakin proyek ini akan menarik bagi penggemar game dan audiens baru yang tertarik dengan cerita horor. David Chateauneuf, salah satu pendiri Red Barrels, menyatakan kepuasannya atas kemitraan ini, menyatakan bahwa kesempatan untuk berkolaborasi dengan Lee dan Lionsgate merupakan "mimpi—atau mimpi buruk—yang menjadi kenyataan." Ia juga mencatat bahwa film horor memengaruhi pengembangan Outlast, yang kini kembali ke jagat sinematik.
Pada tahun 2012, ketika Outlast diluncurkan, game ini merintis jalan baru dengan narasi imersif yang meningkatkan standar game horor. Gaya kamera orang pertama dan latar klaustrofobia menandai era baru genre ini, yang menginspirasi waralaba sukses lainnya. Adaptasi ini diharapkan dapat membawa esensi ini ke layar lebar, memperluas basis penggemar.
Pertumbuhan adaptasi game untuk film
Dalam beberapa tahun terakhir, adaptasi game horor semakin populer. Selain Outlast , waralaba lain juga telah merambah layar lebar, seperti Five Nights at Freddy's , yang dijadwalkan rilis pada bulan Desember, dan Until Dawn , yang dijadwalkan rilis pada bulan April.
Gelombang adaptasi ini menyoroti minat publik terhadap cerita horor yang mengaburkan batas antara dunia nyata dan virtual, menciptakan pengalaman yang imersif. Namun, Outlast membawa potensi untuk mengeksplorasi tema psikologis dan fisik secara mendalam. Lionsgate mengandalkan formula horor psikologis untuk menangkap daya tarik dan ketakutan yang dialami penggemar saat terhanyut dalam narasi permainan yang menantang.