Sony sedang bereksperimen dengan kecerdasan buatan untuk meningkatkan interaktivitas karakter dalam waralaba PlayStation-nya. Sebuah bocoran mengungkapkan demo internal yang menampilkan Aloy, protagonis Horizon Forbidden West. Dalam video tersebut, ia menjawab pertanyaan yang diajukan pemain secara langsung, menggunakan suara sintetis dan ekspresi wajah yang sesuai dengan dialognya.
- Konami Mengumumkan Presentasi Silent Hill Baru
- Death Stranding 2: On The Beach mendapatkan tanggal rilis dan trailer
Video tersebut, yang awalnya ditonton oleh The Verge, telah dihapus dari YouTube, tetapi tetap menuai banyak perhatian di industri. Diceritakan oleh Sharwin Raghoebardajal, direktur rekayasa perangkat lunak di Sony Interactive Entertainment, video tersebut menampilkan prototipe yang dikembangkan melalui kerja sama dengan Guerrilla Games. Inisiatif ini merupakan bagian dari proyek eksperimental Sony yang menyelidiki bagaimana AI dapat menciptakan pengalaman bermain game yang lebih imersif.
Untuk mencapai tingkat interaktivitas ini, perusahaan menggunakan teknologi canggih, termasuk teknologi text-to-speech OpenAI dan model bahasa GPT-4 serta Llama 3. Teknologi Emotional Voice Synthesis (EVS) milik perusahaan bertanggung jawab atas suara karakter, sementara sistem Mockinbird menangani sinkronisasi bibir dan ekspresi wajah. Demo ini dilakukan di PC, tetapi menurut Raghoebardajal, demo ini dapat dijalankan di PlayStation 5 dengan beberapa modifikasi.
AI sudah berdampak pada pengembangan game dan memicu perdebatan di industri ini
Penggunaan kecerdasan buatan dalam industri game terus berkembang, dengan 49% dari 3.000 pengembang yang diwawancarai dalam survei Game Developers Conference (GDC) 2024 menyatakan bahwa mereka telah menggunakan perangkat AI generatif dalam pekerjaan mereka. Perusahaan seperti Activision juga sedang menjajaki teknologi ini, tetapi mereka menghadapi kritik, seperti kasus terbaru penggunaan gambar yang dihasilkan AI dalam kampanye pemasaran.
Adopsi AI dalam gim membuka kemungkinan yang belum pernah ada sebelumnya, memungkinkan interaktivitas yang lebih besar dan bentuk-bentuk penceritaan baru. Namun, teknologi ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kreativitas dan peran pengembang manusia. Meskipun beberapa perusahaan memandang AI sebagai cara untuk menyederhanakan proses dan mengurangi biaya, sebagian komunitas khawatir bahwa penggunaan yang berlebihan dapat mengorbankan identitas artistik gim.
Teknologi dapat merevolusi cara pemain berinteraksi dengan permainan
Meskipun Sony belum secara resmi mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan AI dalam rilis mendatang, demo Aloy menunjukkan minat yang semakin besar terhadap teknologi ini. Raghoebardajal menggambarkan eksperimen ini sebagai "sekilas tentang apa yang mungkin," tanpa merinci bagaimana penerapannya pada game komersial.
Jika dikembangkan dengan tepat, AI dapat mengubah cara pemain berinteraksi dengan NPC (karakter non-pemain), menjadikan interaksi lebih dinamis dan personal. Namun, tantangan teknis dan kreatif masih perlu diatasi sebelum inovasi ini menjadi standar pasar.
Untuk saat ini, uji coba Sony merupakan indikasi bahwa industri sedang bergerak menuju masa depan di mana kecerdasan buatan dapat memainkan peran fundamental dalam evolusi gim. Pertanyaannya tetap: sejauh mana teknologi ini akan digunakan untuk meningkatkan pengalaman pemain tanpa mengorbankan tenaga manusia di balik pembuatan gim?